14 New Messages
Digest #20121
Messages
Fri Jun 14, 2013 11:58 pm (PDT) . Posted by:
"Heny Widya" heny.widya88
Dear mom ria ,,
Thanks ya info nya,, sebelumnya saya juga pernah begitu , tapi ga efektif mom . Toilet dsini tidak memungkinkan di gunakan untuk perah karena kondisinya yang tidak bersih ,, sebenernya saya sangat kwatir dg kondisi ASI saya yang di tidak di perah slama kerja kira2 selama 12 jam, kmudian langsung di berikan ke anak saya sewaktu pulang( sebelumnya saya makan malam terdahulu ),, Pleasse bagi yang mengerti dan mempunyai pengalaman, minta sarannya ya,, thanksss,,,
Best Regard
Heny Widya
[Non-text portions of this message have been removed]
Sat Jun 15, 2013 12:07 am (PDT) . Posted by:
miqu_louie
Dear Mba Heny,
Perah di ruang atau tempat yg memungkinkan aja.Saya di kantor perah di mushola, kalau sudah jadwalnya saya tempelin tulisan Dilarang Masuk kemudian saya pakai apron untuk menutupi.
Alhamdulillah teman2 kantor pengertian.
Maaf jika kurang berkenan :)
--Mia--
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Perah di ruang atau tempat yg memungkinkan aja.Saya di kantor perah di mushola, kalau sudah jadwalnya saya tempelin tulisan Dilarang Masuk kemudian saya pakai apron untuk menutupi.
Alhamdulillah teman2 kantor pengertian.
Maaf jika kurang berkenan :)
--Mia--
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sat Jun 15, 2013 12:28 am (PDT) . Posted by:
"F.B. Monika" f_monika_b
Dear Mba Heni,
Saya coba bantu 2 hal yang jadi concern Mba.
1. Tidak ada ruang untuk memerah
Apakah di kantor ada pantry? Coba cari ruangan2 lain yang bisa dipakai
untuk memerah. Seperti usul Sps lain yaitu Mushola. Atau Mba bisa bawa kain
lebar untuk jadi tirai portable. Kadang ada juga yang memerah di balik Exit
door karena jarang orang yang lewat daerah situ. Mengingat memerah di WC
tidak higienis jadi coba Mba cari2 tempat yg lebih memungkinkan. Ada juga
yang memerah di bawah mejanya.
Untuk jangka panjang, coba kumpulkan para pekerja wanita yang mendukung ASI
terutama yang sedang hamil atau menyusui juga. Lakukan pendekatan ke HRD,
print bawa PP yang mendukung adanya ruang menyusui. Ini saya quote artikel
yang relevan :
" Jakarta, Kompas - Kantor pemerintah, swasta, dan pengelola sarana umum
wajib menyediakan ruang menyusui dan memerah air susu ibu. Mereka yang
melanggar terancam sanksi, mulai dari administratif hingga pencabutan izin.
Ketetapan itu amanat Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012
tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Peraturan itu diharapkan
meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi.
"Harapannya, pada tahun 2015 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi bisa
mencapai 60 persen," kata Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak Kementerian Kesehatan Slamet Riyadi saat jumpa pers di Jakarta, Jumat
(8/6). Selama ini, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Indonesia
baru sekitar 30 persen.
Berdasarkan PP ASI Eksklusif yang disahkan Maret 2012, yang termasuk sarana
umum itu, di antaranya fasilitas pelayanan kesehatan, hotel dan penginapan,
tempat rekreasi, terminal bus, stasiun kereta, bandar udara, pelabuhan,
pusat perbelanjaan, serta gedung olahraga.
Menurut Slamet, aturan teknis mengenai ruangan menyusui akan dicantumkan
dalam peraturan menteri kesehatan (permenkes) tersendiri yang akan dibahas
segera.
*Beri kesempatan*
Selain membangun ruangan menyusui tersebut, pengelola kantor pemerintah,
swasta, dan sarana umum juga wajib memberikan kesempatan kepada ibu yang
bekerja untuk menyusui ASI eksklusif atau memerah ASI. Pengelola kantor pun
wajib membuat aturan internal yang mendukung keberhasilan program pemberian
ASI eksklusif itu.
2. Saya kurang paham apa yang Mba khawatirkan ini :
" Apakah pola ASI saya ini membahayakan untuk anak saya, mengingat takutnya
adanya perubahan zat dalam ASI,dan seharusnya seperti apa yang harus saya
lakukan?" sebenernya saya sangat kwatir dg kondisi ASI saya yang di tidak
di perah slama kerja kira2 selama 12 jam, kmudian langsung di berikan ke
anak saya sewaktu pulang "
Monik : Apanya yang membahayakan ya Mba? Ya ASI nya akan tetap berkualitas
dan jelas tidak membahayakan (hal ini Mba denger di mana ya kalau ASI lama
tidak diperah akan membahayakan?). Masalahnya lebih kepada Mba , Mba akan
beresiko mengalami engorgement mengingat dalam jangka waktu yang panjang
Mba tidak menyusui / memerah.
Mungkin segitu dulu, kalau ada yang belum yuk diskusi lagi
HTH
Your BFF,
F.B.Monika, @f_monika_b
Your Breastfeeding Friend, KLASI YOP
[Non-text portions of this message have been removed]
Saya coba bantu 2 hal yang jadi concern Mba.
1. Tidak ada ruang untuk memerah
Apakah di kantor ada pantry? Coba cari ruangan2 lain yang bisa dipakai
untuk memerah. Seperti usul Sps lain yaitu Mushola. Atau Mba bisa bawa kain
lebar untuk jadi tirai portable. Kadang ada juga yang memerah di balik Exit
door karena jarang orang yang lewat daerah situ. Mengingat memerah di WC
tidak higienis jadi coba Mba cari2 tempat yg lebih memungkinkan. Ada juga
yang memerah di bawah mejanya.
Untuk jangka panjang, coba kumpulkan para pekerja wanita yang mendukung ASI
terutama yang sedang hamil atau menyusui juga. Lakukan pendekatan ke HRD,
print bawa PP yang mendukung adanya ruang menyusui. Ini saya quote artikel
yang relevan :
" Jakarta, Kompas - Kantor pemerintah, swasta, dan pengelola sarana umum
wajib menyediakan ruang menyusui dan memerah air susu ibu. Mereka yang
melanggar terancam sanksi, mulai dari administratif hingga pencabutan izin.
Ketetapan itu amanat Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012
tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Peraturan itu diharapkan
meningkatkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi.
"Harapannya, pada tahun 2015 cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi bisa
mencapai 60 persen," kata Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak Kementerian Kesehatan Slamet Riyadi saat jumpa pers di Jakarta, Jumat
(8/6). Selama ini, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi di Indonesia
baru sekitar 30 persen.
Berdasarkan PP ASI Eksklusif yang disahkan Maret 2012, yang termasuk sarana
umum itu, di antaranya fasilitas pelayanan kesehatan, hotel dan penginapan,
tempat rekreasi, terminal bus, stasiun kereta, bandar udara, pelabuhan,
pusat perbelanjaan, serta gedung olahraga.
Menurut Slamet, aturan teknis mengenai ruangan menyusui akan dicantumkan
dalam peraturan menteri kesehatan (permenkes) tersendiri yang akan dibahas
segera.
*Beri kesempatan*
Selain membangun ruangan menyusui tersebut, pengelola kantor pemerintah,
swasta, dan sarana umum juga wajib memberikan kesempatan kepada ibu yang
bekerja untuk menyusui ASI eksklusif atau memerah ASI. Pengelola kantor pun
wajib membuat aturan internal yang mendukung keberhasilan program pemberian
ASI eksklusif itu.
2. Saya kurang paham apa yang Mba khawatirkan ini :
" Apakah pola ASI saya ini membahayakan untuk anak saya, mengingat takutnya
adanya perubahan zat dalam ASI,dan seharusnya seperti apa yang harus saya
lakukan?" sebenernya saya sangat kwatir dg kondisi ASI saya yang di tidak
di perah slama kerja kira2 selama 12 jam, kmudian langsung di berikan ke
anak saya sewaktu pulang "
Monik : Apanya yang membahayakan ya Mba? Ya ASI nya akan tetap berkualitas
dan jelas tidak membahayakan (hal ini Mba denger di mana ya kalau ASI lama
tidak diperah akan membahayakan?
beresiko mengalami engorgement mengingat dalam jangka waktu yang panjang
Mba tidak menyusui / memerah.
Mungkin segitu dulu, kalau ada yang belum yuk diskusi lagi
HTH
Your BFF,
F.B.Monika, @f_monika_b
Your Breastfeeding Friend, KLASI YOP
[Non-text portions of this message have been removed]
Sat Jun 15, 2013 12:29 am (PDT) . Posted by:
"Nurmila Habibie" milahabibie
Dear mb monik,
Dari artikel mb, ibu menyusui harus tetap makan 3 x sehari selama puasa.
Ini biasanya susah diterapin mba. Susah untuk makan malam kedua kalinya
sebelum tidur, perut masih penuh bgt biasanya.
Klo misalnya makannya cuma 2x pada saat sahur dan berbuka, dgn menu gizi
seimbang apakah tetap mempengaruhi produksi ASI?
Buat ibu menyusui lgsg seperti saya sulit utk mengetahui apakah produksi
asi menurun ato tdk krn sy tidak pernah memerah. Mungkin sps lain ada yg
punya pengalaman? Mohon sharenya..
wassalaam
mila
On Jun 15, 2013 1:43 PM, "F.B. Monika" <fberlianamonika@gmail.com > wrote:
> Dear Pak Faizal Andi,
>
> Tulisan saya soal Puasa & Menyusui baru terbit.
>
> Saya quote :
>
> Tulisan saya kali ini membahas mengenai Puasa dan Menyusui. Sebentar lagi,
> bagi yang beragama Islam akan menyambut bulan suci Ramadhan. Banyak
> pertanyaan muncul seputar bolehkah Mama menyusui ikut menjalankan ibadah
> puasa. Saya tidak akan membahas dari segi agama, saya akan memaparkan
> beberapa penelitian mengenai Mama menyusui yang berpuasa di bulan Ramadhan.
> Mama sebaiknya membaca juga tulisan saya mengenai Nutrisi untuk Mama
> menyusui karena beberapa hal akan berkaitan dengan tulisan saya kali ini.
>
> Mama yang menyusui secara eksklusif setiap harinya menggunakan sekitar 500
> kcal. Jadi secara umum, Mama yang menyusui secara eksklusif memerlukan
> tambahan 300 500 kcal setiap hari (hanya menambahkan 1 atau 2 porsi
> camilan sehat dalam sehari). Nah, sebenarnya menjalankan ibadah puasa (yang
> lamanya sekitar 12-14 jam sehari) bukan berarti mengurangi kuantitas dan
> kualitas makanan namun hanya memindahkan jam makan saja. Secara umum
> menyiasati perubahan jam makan yang tadinya 3x per hari yaitu sarapan,
> makan siang, makan malam, snack pagi dan sore diubah selama puasa menjadi
> sahur, makan saat berbuka puasa, makan menjelang tidur malam (diatur paling
> tidak 1,5-2 jam sebelum tidur malam) dan snack serta minum/asupan cairan
> lainnya bisa disiasati setelah Mama menyusui / memerah di malam hari.
> Jangan lupa bahwa kadar hormon prolaktin tinggi di malam sampai dini hari
> yang merupakan saat yang bisa digunakan Mama untuk memerah selain menyusui
> langsung. Hal ini sudah saya bahas di tulisan saya mengenai Mekanisme
> Pembentukan & Pengeluaran ASI,Hormon Prolaktin & Oksitosin.
>
> Sebuah penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2006 mengenai Mama yang
> menyusui bayi berusia 2-5 bulan yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan
> antara pukul 5 pagi sampai pukul 7.30 malam menemukan bahwa bayi-bayi yang
> disusui selama Mamanya berpuasa perkembangannya tidak terpengaruh, serta
> kandungan macronutrient ASI seperti karbohidrat, lemak dan protein juga
> tidak terpengaruh. Perubahan yang terjadi adalah pada beberapa kandungan
> micronutrient ASI yaitu zinc, magnesium dan potassium mengalami penurunan.
> Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan di sebuah
> kota di Uni Emirat Arab (UEA), dimana sampel penelitian adalah Mama
> menyusui dengan kondisi badan yang sehat dan penelitian dilakukan selama
> dan setelah bulan Ramadhan. Catatan tambahannya bahwa 3 kandungan
> micronutrient ASI yang mengalami penurunan ini dibutuhkan bayi dalam jumlah
> yang kecil, tidak seperti kandungan macronutrient ASI yang dibutuhkan bayi
> dalam jumlah yang besar untuk energy & pertumbuhan.
>
> Penelitian lain yang pernah dilakukan, tidak hanya meneliti kandungan ASI
> serta efeknya pada bayi tapi juga meneliti kondisi Mama menyusui. Sampel
> penelitian adalah 48 Mama menyusui yang sehat dan juga bayi sehat berusia
> 1-6 bulan. Index massa tubuh Mama menyusui tidak berubah secara signifikan.
> Hasil lainnya adalah Mama menyusui selama bulan Ramadhan pemasukan kalori
> dan beberapa nutrisi kecuali protein, Vitamin A dan C berada di bawah
> standar kebutuhan harian yang direkomendasikan untuk Mama yang sedang
> menyusui.
> Padatahun 1983 pernah dilakukan penelitian terhadap Mama menyusui di Afrika
> Barat yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasilnya adalah produksi ASI
> tidak terpengaruh dan beberapa hal dalam komposisi ASI berubah. Para Mama
> menyusui tersebut cenderung untuk minum lebih banyak sepanjang malam untuk
> mengurangi efek dehidrasi selama berpuasa. Tubuh wanita menyusui membuat
> beberapa adaptasi metabolik selama puasa jangka pendek untuk memastikan
> bahwa produksi ASI tidak terpengaruh.
>
> Berdasarkan beberapa hasil penelitian-penelitian tersebut, secara umum para
> tenaga kesehatan dan ahli laktasi menganjurkan para Mama yang menyusui
> secara eksklusif untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Selain itu,
> umumnya Mama menyusui secara eksklusif akan lebih sering dan cepat haus
> pasca menyusui terutama ketika bayi sedang dalam tahap Grow
> Spurt/percepatan pertumbuhan yang bisa menyusu lebih sering dari biasanya.
> Walaupun Mama sudah tidak menyusui secara eksklusif, ada beberapa kondisi
> di mana Mama tidak dianjurkan/tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Kondisi
> tersebut misalnya bila Mama sedang dalam pengobatan dari suatu penyakit,
> sedang menderita penyakit berat misalnya migren yang tidak terkontrol,
> hipertensi, diabetes, hipoglikemia dll.
> Untuk para Mama menyusui yang memutuskan untuk berpuasa selama bulan
> Ramadhan, berikut ini adalah tips secara umum:
>
> 1. Tetap menjaga 3 kali makan dan 2 kali snack/makanan ringan
> Menyiasati waktu makan dan snack selama bulan Ramadhan sebagai berikut :
> sahur dilaksanakan mendekati imsak, makan saat berbuka puasa, makan
> menjelang tidur malam (diatur paling tidak 1,5-2 jam sebelum tidur malam).
> Camilan/makanan ringan/snack serta minum/asupan cairan lainnya bisa
> disiasati setelah Mama menyusui/memerah di malam hari. Bila bulan Ramadhan
> telah selesai, segeralah mengubah kembali pola makan seperti biasa
> (makanpagi, siang dan sore/malam serta 2x snack).
> 2. Menjaga asupan nutrisi setiap hari
> Di tulisan saya mengenai Nutrisi untuk Mama menyusui, konsep makan sehat
> bukan lagi 4 Sehat 5 Sempurna (Nasi, lauk pauk ,sayur mayur, buah-buahan
> dan susu) tetapi 13 Pesan Dasar Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Panduan
> dari USDA (Departmen Agrikultura Amerika Serikat) adalah "MyPlate" sebagai
> pengganti Piramida Makanan. Konsep "My Plate" ini memberi porsi yang hampir
> sama besar pada setiap elemen makanan (Piring "My Plate" terbagi atas empat
> bagian, yang terdiri atas buah-buahan, sayuran, protein, dan
> grains/padi-padian). Beberapa ahli gizi menganjurkan para Mama menyusui
> mengonsumsi red meat seperti daging sapi yang kaya zat besi untuk mencegah
> anemia, dikombinasikan dengan makan buah dan sayur yang kaya Vitamin C
> supaya penyerapan zat besinya optimal.
> 3. Menjaga asupan cairan setiap hari
> Mama menyusui membutuhkan 3,1 3,8 liter (atau 13 16,5 cup) cairan
> setiap harinya, dan cairan ini tidak hanya didapatkan dari air yang diminum
> tapi juga dari makanan seperti sup, buah-buahan, sayur-sayuran dll. Mama
> paling tidak minum 2 liter air putih setiap harinya dan sisanya didapatkan
> dari hal lain tersebut. Dua liter minum air putih tersebut kira-kira dibagi
> menjadi: 1 gelas sebelum mulai makansahur, 2 gelas di sela/setelah makan
> sahur sebelum imsak, 1 gelas sebelum mulai makan berbuka puasa dan sisanya
> diatur setelah makan buka puasa, sebelum tarawih, setelah tarawih dan saat
> bangun malam hari pasca menyusui/memerah. Hindarilah minuman manis karena
> asupan minuman manis akan membuat risiko cepat lapar dan hipoglikemia,
> menurunkan gula darah dengan cepat.
> Bila Mama mendapatkan tanda-tanda dehidrasi, segeralah berbuka puasa.
> Tanda-tanda dehidrasi tersebut diantaranya:
>
> - Merasa sangat haus (terutama pasca menyusui/memerah).
> - Urin/buang air kecil berwarna pekat (kuning tua/cokelat) serta bau yang
> tajam.
> - Merasa sangat lemas, lelah dan pusing/berkunang-kunang.
> - Keluhan lainnya.
> Bila pasca minum dan makan Mama masih merasakan keluhan-keluhantersebut,
> segeralah minum CRO/Cairan Rehidrasi Oral seperti Oralit serta istirahat.
> Bila di rumah tidak tersedia oralit maka bisa membuat sendiri larutan gula
> garam dengan komposisi sbb: Air masak 1 gelas + Gula satu sendok teh +
> Garam ¼ sendok teh, lalu aduk sampai larut dengan baik.
> Bila kondisi Mama tidak membaik, segeralah konsultasi ke dokter.
> 4. Cukup Istirahat
> Mama merasa lemas saat berpuasaadalahhal yang wajar. Oleh karena itu
> usahakanlah untuk beristirahat paling tidak 1 kali di siang hari. Atau bila
> tidak memungkinkan untuk tidur siang, upayakan untuk sekadar duduk,
> berbaring dengan rileks. Perasaan bahagia, tenang, percayadiri sangat
> membantu agar hormon Oksitosin yang berfungsi untuk mengeluarkan ASI
> bekerja secara optimal.
>
> Apabila Mama berat badannya turun selama berpuasa adalah hal yang wajar,
> selama Mama tetap sehat dan turun berat badannya tidak drastis (tidak lebih
> dari 1kg per minggu) maka tidak akan mengganggu produksi ASI.
>
> Yang terakhir, perhatikan & pantau tanda-tanda kecukupan asupan bayi
> sebagai berikut:
>
> - Buang air kecil minimum 6x per hari.
> - Kenaikan berat badan yang baik mengikuti growth chart.
> - Perkembangan dan perilaku bayi baik, tidak rewel berlebihan dll.
> Sebagai penutup, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa & ibadah
> lainnya di bulan suci Ramadhan, mohon maaf lahir & batin. Happy
> breastfeeding & salam hangat dari New York.
>
> http://theurbanmama.com/articles/puasa-dan-menyusui.html#comment-26641
>
> Your BFF,
> F.B.Monika , @f_monika_b
> Your Breastfeeding Friend, KLASI YOP
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> Milis SEHAT mengucapkan terima kasih kepada HANSAPLAST selaku sponsor
> kegiatan PESAT Balikpapan (4-5 Mei 2013), PESAT SUA Bali (18-19 Mei 2013),
> dan PESAT SUA Bandung, Juni 2013.
> Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
>
> Terima kasih & penghargaan sedalam-dalamnya kepada HBTLaw dan PT.Intiland
> yang telah dan konsisten mensponsori program kami, PESAT (Program Edukasi
> Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)."
>
> "Milis SEHAT didukung oleh : CBN Net Internet Access & Website.
> =================================================================
> Milis Sehat thanks to HANSAPLAST as sponsor for PESAT Balikpapan (May 4-5,
> 2013), PESAT SUA Bali (May 18-19, 2013), dan PESAT SUA Bandung in June 2013.
> Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
>
> Our biggest gratitude to HBTLaw and PT. Intiland, who have consistently
> sponsored our program, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang
> Tua)."
> "SEHAT mailing list is supported by CBN Net for Internet Access &Website.
>
> Kunjungi kami di (Visit us at):
> Official Web : http://milissehat.web.id/
> FB : http://www.facebook.com/pages/Milissehat/131922690207238
> Twitter : @milissehat <http://twitter.com/milissehat/ >
> ==================================================================
> Donasi (donation):
> Rekening Yayasan Orang Tua Peduli
> Bank Mandiri
> Cabang Kemang Raya Jakarta
> Account Number: 126.000.4634514
> ==================================================================Yahoo!
> Groups Links
>
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Dari artikel mb, ibu menyusui harus tetap makan 3 x sehari selama puasa.
Ini biasanya susah diterapin mba. Susah untuk makan malam kedua kalinya
sebelum tidur, perut masih penuh bgt biasanya.
Klo misalnya makannya cuma 2x pada saat sahur dan berbuka, dgn menu gizi
seimbang apakah tetap mempengaruhi produksi ASI?
Buat ibu menyusui lgsg seperti saya sulit utk mengetahui apakah produksi
asi menurun ato tdk krn sy tidak pernah memerah. Mungkin sps lain ada yg
punya pengalaman? Mohon sharenya..
wassalaam
mila
On Jun 15, 2013 1:43 PM, "F.B. Monika" <fberlianamonika@
> Dear Pak Faizal Andi,
>
> Tulisan saya soal Puasa & Menyusui baru terbit.
>
> Saya quote :
>
> Tulisan saya kali ini membahas mengenai Puasa dan Menyusui. Sebentar lagi,
> bagi yang beragama Islam akan menyambut bulan suci Ramadhan. Banyak
> pertanyaan muncul seputar bolehkah Mama menyusui ikut menjalankan ibadah
> puasa. Saya tidak akan membahas dari segi agama, saya akan memaparkan
> beberapa penelitian mengenai Mama menyusui yang berpuasa di bulan Ramadhan.
> Mama sebaiknya membaca juga tulisan saya mengenai Nutrisi untuk Mama
> menyusui karena beberapa hal akan berkaitan dengan tulisan saya kali ini.
>
> Mama yang menyusui secara eksklusif setiap harinya menggunakan sekitar 500
> kcal. Jadi secara umum, Mama yang menyusui secara eksklusif memerlukan
> tambahan 300 500 kcal setiap hari (hanya menambahkan 1 atau 2 porsi
> camilan sehat dalam sehari). Nah, sebenarnya menjalankan ibadah puasa (yang
> lamanya sekitar 12-14 jam sehari) bukan berarti mengurangi kuantitas dan
> kualitas makanan namun hanya memindahkan jam makan saja. Secara umum
> menyiasati perubahan jam makan yang tadinya 3x per hari yaitu sarapan,
> makan siang, makan malam, snack pagi dan sore diubah selama puasa menjadi
> sahur, makan saat berbuka puasa, makan menjelang tidur malam (diatur paling
> tidak 1,5-2 jam sebelum tidur malam) dan snack serta minum/asupan cairan
> lainnya bisa disiasati setelah Mama menyusui / memerah di malam hari.
> Jangan lupa bahwa kadar hormon prolaktin tinggi di malam sampai dini hari
> yang merupakan saat yang bisa digunakan Mama untuk memerah selain menyusui
> langsung. Hal ini sudah saya bahas di tulisan saya mengenai Mekanisme
> Pembentukan & Pengeluaran ASI,Hormon Prolaktin & Oksitosin.
>
> Sebuah penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2006 mengenai Mama yang
> menyusui bayi berusia 2-5 bulan yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan
> antara pukul 5 pagi sampai pukul 7.30 malam menemukan bahwa bayi-bayi yang
> disusui selama Mamanya berpuasa perkembangannya tidak terpengaruh, serta
> kandungan macronutrient ASI seperti karbohidrat, lemak dan protein juga
> tidak terpengaruh. Perubahan yang terjadi adalah pada beberapa kandungan
> micronutrient ASI yaitu zinc, magnesium dan potassium mengalami penurunan.
> Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan di sebuah
> kota di Uni Emirat Arab (UEA), dimana sampel penelitian adalah Mama
> menyusui dengan kondisi badan yang sehat dan penelitian dilakukan selama
> dan setelah bulan Ramadhan. Catatan tambahannya bahwa 3 kandungan
> micronutrient ASI yang mengalami penurunan ini dibutuhkan bayi dalam jumlah
> yang kecil, tidak seperti kandungan macronutrient ASI yang dibutuhkan bayi
> dalam jumlah yang besar untuk energy & pertumbuhan.
>
> Penelitian lain yang pernah dilakukan, tidak hanya meneliti kandungan ASI
> serta efeknya pada bayi tapi juga meneliti kondisi Mama menyusui. Sampel
> penelitian adalah 48 Mama menyusui yang sehat dan juga bayi sehat berusia
> 1-6 bulan. Index massa tubuh Mama menyusui tidak berubah secara signifikan.
> Hasil lainnya adalah Mama menyusui selama bulan Ramadhan pemasukan kalori
> dan beberapa nutrisi kecuali protein, Vitamin A dan C berada di bawah
> standar kebutuhan harian yang direkomendasikan untuk Mama yang sedang
> menyusui.
> Padatahun 1983 pernah dilakukan penelitian terhadap Mama menyusui di Afrika
> Barat yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Hasilnya adalah produksi ASI
> tidak terpengaruh dan beberapa hal dalam komposisi ASI berubah. Para Mama
> menyusui tersebut cenderung untuk minum lebih banyak sepanjang malam untuk
> mengurangi efek dehidrasi selama berpuasa. Tubuh wanita menyusui membuat
> beberapa adaptasi metabolik selama puasa jangka pendek untuk memastikan
> bahwa produksi ASI tidak terpengaruh.
>
> Berdasarkan beberapa hasil penelitian-peneliti
> tenaga kesehatan dan ahli laktasi menganjurkan para Mama yang menyusui
> secara eksklusif untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Selain itu,
> umumnya Mama menyusui secara eksklusif akan lebih sering dan cepat haus
> pasca menyusui terutama ketika bayi sedang dalam tahap Grow
> Spurt/percepatan pertumbuhan yang bisa menyusu lebih sering dari biasanya.
> Walaupun Mama sudah tidak menyusui secara eksklusif, ada beberapa kondisi
> di mana Mama tidak dianjurkan/tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Kondisi
> tersebut misalnya bila Mama sedang dalam pengobatan dari suatu penyakit,
> sedang menderita penyakit berat misalnya migren yang tidak terkontrol,
> hipertensi, diabetes, hipoglikemia dll.
> Untuk para Mama menyusui yang memutuskan untuk berpuasa selama bulan
> Ramadhan, berikut ini adalah tips secara umum:
>
> 1. Tetap menjaga 3 kali makan dan 2 kali snack/makanan ringan
> Menyiasati waktu makan dan snack selama bulan Ramadhan sebagai berikut :
> sahur dilaksanakan mendekati imsak, makan saat berbuka puasa, makan
> menjelang tidur malam (diatur paling tidak 1,5-2 jam sebelum tidur malam).
> Camilan/makanan ringan/snack serta minum/asupan cairan lainnya bisa
> disiasati setelah Mama menyusui/memerah di malam hari. Bila bulan Ramadhan
> telah selesai, segeralah mengubah kembali pola makan seperti biasa
> (makanpagi, siang dan sore/malam serta 2x snack).
> 2. Menjaga asupan nutrisi setiap hari
> Di tulisan saya mengenai Nutrisi untuk Mama menyusui, konsep makan sehat
> bukan lagi 4 Sehat 5 Sempurna (Nasi, lauk pauk ,sayur mayur, buah-buahan
> dan susu) tetapi 13 Pesan Dasar Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Panduan
> dari USDA (Departmen Agrikultura Amerika Serikat) adalah "MyPlate" sebagai
> pengganti Piramida Makanan. Konsep "My Plate" ini memberi porsi yang hampir
> sama besar pada setiap elemen makanan (Piring "My Plate" terbagi atas empat
> bagian, yang terdiri atas buah-buahan, sayuran, protein, dan
> grains/padi-
> mengonsumsi red meat seperti daging sapi yang kaya zat besi untuk mencegah
> anemia, dikombinasikan dengan makan buah dan sayur yang kaya Vitamin C
> supaya penyerapan zat besinya optimal.
> 3. Menjaga asupan cairan setiap hari
> Mama menyusui membutuhkan 3,1 3,8 liter (atau 13 16,5 cup) cairan
> setiap harinya, dan cairan ini tidak hanya didapatkan dari air yang diminum
> tapi juga dari makanan seperti sup, buah-buahan, sayur-sayuran dll. Mama
> paling tidak minum 2 liter air putih setiap harinya dan sisanya didapatkan
> dari hal lain tersebut. Dua liter minum air putih tersebut kira-kira dibagi
> menjadi: 1 gelas sebelum mulai makansahur, 2 gelas di sela/setelah makan
> sahur sebelum imsak, 1 gelas sebelum mulai makan berbuka puasa dan sisanya
> diatur setelah makan buka puasa, sebelum tarawih, setelah tarawih dan saat
> bangun malam hari pasca menyusui/memerah. Hindarilah minuman manis karena
> asupan minuman manis akan membuat risiko cepat lapar dan hipoglikemia,
> menurunkan gula darah dengan cepat.
> Bila Mama mendapatkan tanda-tanda dehidrasi, segeralah berbuka puasa.
> Tanda-tanda dehidrasi tersebut diantaranya:
>
> - Merasa sangat haus (terutama pasca menyusui/memerah)
> - Urin/buang air kecil berwarna pekat (kuning tua/cokelat) serta bau yang
> tajam.
> - Merasa sangat lemas, lelah dan pusing/berkunang-
> - Keluhan lainnya.
> Bila pasca minum dan makan Mama masih merasakan keluhan-keluhanters
> segeralah minum CRO/Cairan Rehidrasi Oral seperti Oralit serta istirahat.
> Bila di rumah tidak tersedia oralit maka bisa membuat sendiri larutan gula
> garam dengan komposisi sbb: Air masak 1 gelas + Gula satu sendok teh +
> Garam ¼ sendok teh, lalu aduk sampai larut dengan baik.
> Bila kondisi Mama tidak membaik, segeralah konsultasi ke dokter.
> 4. Cukup Istirahat
> Mama merasa lemas saat berpuasaadalahhal yang wajar. Oleh karena itu
> usahakanlah untuk beristirahat paling tidak 1 kali di siang hari. Atau bila
> tidak memungkinkan untuk tidur siang, upayakan untuk sekadar duduk,
> berbaring dengan rileks. Perasaan bahagia, tenang, percayadiri sangat
> membantu agar hormon Oksitosin yang berfungsi untuk mengeluarkan ASI
> bekerja secara optimal.
>
> Apabila Mama berat badannya turun selama berpuasa adalah hal yang wajar,
> selama Mama tetap sehat dan turun berat badannya tidak drastis (tidak lebih
> dari 1kg per minggu) maka tidak akan mengganggu produksi ASI.
>
> Yang terakhir, perhatikan & pantau tanda-tanda kecukupan asupan bayi
> sebagai berikut:
>
> - Buang air kecil minimum 6x per hari.
> - Kenaikan berat badan yang baik mengikuti growth chart.
> - Perkembangan dan perilaku bayi baik, tidak rewel berlebihan dll.
> Sebagai penutup, saya mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa & ibadah
> lainnya di bulan suci Ramadhan, mohon maaf lahir & batin. Happy
> breastfeeding & salam hangat dari New York.
>
> http://theurbanmama
>
> Your BFF,
> F.B.Monika , @f_monika_b
> Your Breastfeeding Friend, KLASI YOP
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------
>
> Milis SEHAT mengucapkan terima kasih kepada HANSAPLAST selaku sponsor
> kegiatan PESAT Balikpapan (4-5 Mei 2013), PESAT SUA Bali (18-19 Mei 2013),
> dan PESAT SUA Bandung, Juni 2013.
> Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
>
> Terima kasih & penghargaan sedalam-dalamnya kepada HBTLaw dan PT.Intiland
> yang telah dan konsisten mensponsori program kami, PESAT (Program Edukasi
> Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)."
>
> "Milis SEHAT didukung oleh : CBN Net Internet Access & Website.
> ============
> Milis Sehat thanks to HANSAPLAST as sponsor for PESAT Balikpapan (May 4-5,
> 2013), PESAT SUA Bali (May 18-19, 2013), dan PESAT SUA Bandung in June 2013.
> Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
>
> Our biggest gratitude to HBTLaw and PT. Intiland, who have consistently
> sponsored our program, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang
> Tua)."
> "SEHAT mailing list is supported by CBN Net for Internet Access &Website.
>
> Kunjungi kami di (Visit us at):
> Official Web : http://milissehat.
> FB : http://www.facebook
> Twitter : @milissehat <http://twitter.
> ============
> Donasi (donation):
> Rekening Yayasan Orang Tua Peduli
> Bank Mandiri
> Cabang Kemang Raya Jakarta
> Account Number: 126.000.4634514
> ============
> Groups Links
>
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Sat Jun 15, 2013 12:35 am (PDT) . Posted by:
"F.B. Monika" f_monika_b
Dear Mba Nurmila Habibie,
Kalau Mba baca baik2 tulisan saya, indikator nya kan ada 2 yaitu dari Ibu
dan dari bayi. Apakah tanda2 kecukupan ASI nya terpenuhi ? Apakah Ibu tetap
sehat, fit selama berpuasa dan menyusui?
Nah kalau semuanya terpenuhi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pola
makan yang berubah selama puasa. Coba baca , klik sub link tulisan saya
soal Nutrisi untuk Ibu menyusui ya.
HTH
-Monik
[Non-text portions of this message have been removed]
Kalau Mba baca baik2 tulisan saya, indikator nya kan ada 2 yaitu dari Ibu
dan dari bayi. Apakah tanda2 kecukupan ASI nya terpenuhi ? Apakah Ibu tetap
sehat, fit selama berpuasa dan menyusui?
Nah kalau semuanya terpenuhi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pola
makan yang berubah selama puasa. Coba baca , klik sub link tulisan saya
soal Nutrisi untuk Ibu menyusui ya.
HTH
-Monik
[Non-text portions of this message have been removed]
Sat Jun 15, 2013 12:15 am (PDT) . Posted by:
"Marina Sofyan"
Dear SPs & docs,
Saya mau cerita nih ttg susahnya menerapkan prinsip RUM di keluarga
sendiri.
Seisi rumah sukses tertular selesma. Mulai dari orang tua, adik, saya, anak
saya yg baru berusia 6 bln, lalu suami.
Orang tua dan adik minum obat, entah apa.
Dua hari saya meriang. Saya minum air putih banyak2 dan berusaha cukup
istirahat. Sekarang sudah jauh lebih baik. Anak saya badannya sempat
hangat, hidung sedikit berair, besoknya sembuh hanya dengan ASI.
Suami saya, yg dari dulu 'hobi' minum obat, meminta resep kpd kakak iparnya
yg internis. Diberi Rhino SR dan Cefixime. Berbekal pengetahuan dari
milis/web sehat dan dilanjutkan dgn browsing, saya meminta suami utk tidak
melanjutkan penggunaan obat2an tsb.
Dan jawaban yg saya dapat adalah: "Kamu ngomong aja sama xxx." (Xxx = kakak
ipar). Saya menolak dikonfrontir seperti itu karena kakak ipar saya ini
bisa dibilang dokter kepercayaan keluarga. Saya vs. Internis? Sudah pasti
saya keok.
Tapi saya tetap keras kepala utk menjelaskan bahwa selesma tidak memerlukan
obat2an, plus sedikit keterangan ttg obat2an yg diminumnya:
Rhino SR mengandung pseudoephedrine, yg di AS sudah ditarik dari pasaran
karena ada hubungannya dgn kardiomiopati dan perdarahan otak. Cefixime
digunakan utk menangani infeksi yg disebabkan oleh bakteri.
Saya sekalian nanya deh :D
1. Apakah reaksi saya terlalu berlebihan?
2. Adakah obat yg aman dan cukup rasional utk meringankan gejala selesma?
Utk org yg sibuk, kadang mendapatkan istirahat yg cukup agak sulit.
Mohon pencerahannya.
Salam,
Marina
[Non-text portions of this message have been removed]
Saya mau cerita nih ttg susahnya menerapkan prinsip RUM di keluarga
sendiri.
Seisi rumah sukses tertular selesma. Mulai dari orang tua, adik, saya, anak
saya yg baru berusia 6 bln, lalu suami.
Orang tua dan adik minum obat, entah apa.
Dua hari saya meriang. Saya minum air putih banyak2 dan berusaha cukup
istirahat. Sekarang sudah jauh lebih baik. Anak saya badannya sempat
hangat, hidung sedikit berair, besoknya sembuh hanya dengan ASI.
Suami saya, yg dari dulu 'hobi' minum obat, meminta resep kpd kakak iparnya
yg internis. Diberi Rhino SR dan Cefixime. Berbekal pengetahuan dari
milis/web sehat dan dilanjutkan dgn browsing, saya meminta suami utk tidak
melanjutkan penggunaan obat2an tsb.
Dan jawaban yg saya dapat adalah: "Kamu ngomong aja sama xxx." (Xxx = kakak
ipar). Saya menolak dikonfrontir seperti itu karena kakak ipar saya ini
bisa dibilang dokter kepercayaan keluarga. Saya vs. Internis? Sudah pasti
saya keok.
Tapi saya tetap keras kepala utk menjelaskan bahwa selesma tidak memerlukan
obat2an, plus sedikit keterangan ttg obat2an yg diminumnya:
Rhino SR mengandung pseudoephedrine, yg di AS sudah ditarik dari pasaran
karena ada hubungannya dgn kardiomiopati dan perdarahan otak. Cefixime
digunakan utk menangani infeksi yg disebabkan oleh bakteri.
Saya sekalian nanya deh :D
1. Apakah reaksi saya terlalu berlebihan?
2. Adakah obat yg aman dan cukup rasional utk meringankan gejala selesma?
Utk org yg sibuk, kadang mendapatkan istirahat yg cukup agak sulit.
Mohon pencerahannya.
Salam,
Marina
[Non-text portions of this message have been removed]
Sat Jun 15, 2013 12:17 am (PDT) . Posted by:
dewijagoan
Vertigo apa cm malem aj dok ngrasanya?
Kl priksa kemana sebaiknya ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Kl priksa kemana sebaiknya ya?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sat Jun 15, 2013 12:58 am (PDT) . Posted by:
"Felicia Sari" sehat.feliciasari
Mba Ami, dan Mba Ruli,,
Saya ikutan nyimak ya..
Ampas BAB yang masih bentukan ukuran sayuran yang kita kasih berarti bukan tanda pencernaannya blm siap ya terhadap tekstur makanan yang kita berikan?
Ini related to pertanyaan saya kemarin, sepi yang komen huhuhu.. Pdhl saya udah oprek2 milis dgn key "tekstur" blm ada yang pas threadnya.. Bayi saya usia hampir 9 bln, blm bergigi, tekstur saya cincang tanpa saring seminggu ini, dia gak tersedak tp cenderung langsung menelan sedikit mengunyah dan sudah seminggu ini juga pupnya encer 3-4x sehari berampas potongan sayur yang saya kasih..
Baby sih ga rewel, tp apa ini tanda saya harus turun tekstur lagi ya?
Terima kasih
Feli | Bubun Nayya
Saya ikutan nyimak ya..
Ampas BAB yang masih bentukan ukuran sayuran yang kita kasih berarti bukan tanda pencernaannya blm siap ya terhadap tekstur makanan yang kita berikan?
Ini related to pertanyaan saya kemarin, sepi yang komen huhuhu.. Pdhl saya udah oprek2 milis dgn key "tekstur" blm ada yang pas threadnya.. Bayi saya usia hampir 9 bln, blm bergigi, tekstur saya cincang tanpa saring seminggu ini, dia gak tersedak tp cenderung langsung menelan sedikit mengunyah dan sudah seminggu ini juga pupnya encer 3-4x sehari berampas potongan sayur yang saya kasih..
Baby sih ga rewel, tp apa ini tanda saya harus turun tekstur lagi ya?
Terima kasih
Feli | Bubun Nayya
Sat Jun 15, 2013 1:13 am (PDT) . Posted by:
"Levy" larme22
Mba Ruli,
Tos yah kalo gt. Makasih sharingnya.. Gigi anakku uda 6 dari 10bln, bru muncul lg 1 semingguan ini *cape nunggu na hehe* .. Aktif sih, cm BAB na bs 3x an/hr sedikit2 berampas, warna jg hijau sekali akhir2 ini walau suplemen zat besi lg ga dikasih.
Mba Feli,
Good thinking mbak.. Saya ikutan nyimak, kalo ada yg bersedia jawab hehe..
Teori yg sy bc, anak2 belajar mengunyah dgn cara makanan diberikan bertahap naikkan tekstur dan jumlah sesuai kemampuan anak. Ga bisa juga kita hanya memberikan yg lembut terus menerus. Jika demikian, ga belajar2 donk? Mgkn ada baiknya pengenalan tekstur kasarnya diberikan dgn porsi lebih sedikit drpd yg teksur lembut ya? *balik nanya :p
Levy
Sat Jun 15, 2013 1:18 am (PDT) . Posted by:
"Diana Laksmini" dia_zie_kry
Mbak anak saya juga umur segitu saya kasih makanan agak kasar n gigi nya blm numbuh sama sekali.memang tekstur pupnya masih berupa cacahan sayur tp krn anaknya ga apa2 ya saya lanjutin trus.
Pas saya tanya dokter anak saya dia blg itu krn blm d kunyah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Pas saya tanya dokter anak saya dia blg itu krn blm d kunyah.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sat Jun 15, 2013 1:35 am (PDT) . Posted by:
"Levy" larme22
Mbak Diana,
Makasih sharingnya. Jd keinget percakapan td sama dsa nya. Sy setuju makanan2 itu tdk terkunyah dgn baik. Nah yg dsa nya sempat bilang karena makanan nya masih berbentuk asli di BAB nya, maka nutrisinya tidak terserap tubuh. Kayanya perlu tny dktr di sini lagi :D
Levy
Sat Jun 15, 2013 2:49 am (PDT) . Posted by:
hendrawantaufiq
Dear doctors and SPs,
Anak saya boy 12 y, sering sekali bersin2 dan memang sudah mengganggu aktifitasnya karena pada saat gatal hidungnya dia bisa bersin2 terus ngga berhenti lebih dr stgh jam, saya bawa ke dr tht dan didiagnosa sinusitis selain itu direkomendasi amandel hrs diambil. Kalau amandel diambil ada resikonya ngga ya? Sdgkan sinusitis apakah tanda2nya diantaranya dgn bersin2 ga berhenti ya? Mohon sharenya. Thanks in advance.
Salam,
Taufiq
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Anak saya boy 12 y, sering sekali bersin2 dan memang sudah mengganggu aktifitasnya karena pada saat gatal hidungnya dia bisa bersin2 terus ngga berhenti lebih dr stgh jam, saya bawa ke dr tht dan didiagnosa sinusitis selain itu direkomendasi amandel hrs diambil. Kalau amandel diambil ada resikonya ngga ya? Sdgkan sinusitis apakah tanda2nya diantaranya dgn bersin2 ga berhenti ya? Mohon sharenya. Thanks in advance.
Salam,
Taufiq
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sat Jun 15, 2013 2:53 am (PDT) . Posted by:
"Livia" metoyou_lipi
Dear Pak Taufiq,
Saya sumbang link aja ya utk bekal baca2 ttg sinusitisnya. Acute sinusitis:
http://www.mayoclinic.com/health/acute-sinusitis/DS00170
Chronic sinusitis:
http://www.mayoclinic.com/health/chronic-sinusitis/DS00232
Semoga ckp bs jd bekal diskusi dg Sp,THT..
Big Hugs,
Livia Suryanata, S.Psi
t : @livilovy || f : livia suryanata
Sent from MyJavePhi ® on 3
Saya sumbang link aja ya utk bekal baca2 ttg sinusitisnya. Acute sinusitis:
http://www.mayoclin
Chronic sinusitis:
http://www.mayoclin
Semoga ckp bs jd bekal diskusi dg Sp,THT..
Big Hugs,
Livia Suryanata, S.Psi
t : @livilovy || f : livia suryanata
Sent from MyJavePhi ® on 3
Sat Jun 15, 2013 2:55 am (PDT) . Posted by:
amianakbinus
Alo pak taufiq
Bisa baca dulu mengenai tonsilitis di mayoclinic.com , juga sinusitis.
Baca juga mengenai rhinitis allergy ya di web yg sama
-ami
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Bisa baca dulu mengenai tonsilitis di mayoclinic.com , juga sinusitis.
Baca juga mengenai rhinitis allergy ya di web yg sama
-ami
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...
GROUP FOOTER MESSAGE
Milis SEHAT mengucapkan terima kasih kepada HANSAPLAST selaku sponsor kegiatan PESAT Balikpapan (4-5 Mei 2013), PESAT SUA Bali (18-19 Mei 2013), dan PESAT SUA Bandung, Juni 2013.
Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
Terima kasih & penghargaan sedalam-dalamnya kepada HBTLaw dan PT.Intiland yang telah dan konsisten mensponsori program kami, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)."
"Milis SEHAT didukung oleh : CBN Net Internet Access & Website.
=================================================================
Milis Sehat thanks to HANSAPLAST as sponsor for PESAT Balikpapan (May 4-5, 2013), PESAT SUA Bali (May 18-19, 2013), dan PESAT SUA Bandung in June 2013.
Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
Our biggest gratitude to HBTLaw and PT. Intiland, who have consistently sponsored our program, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)."
"SEHAT mailing list is supported by CBN Net for Internet Access &Website.
Kunjungi kami di (Visit us at):
Official Web : http://milissehat.web.id/
FB : http://www.facebook.com/pages/Milissehat/131922690207238
Twitter : @milissehat <http://twitter.com/milissehat/>
==================================================================
Donasi (donation):
Rekening Yayasan Orang Tua Peduli
Bank Mandiri
Cabang Kemang Raya Jakarta
Account Number: 126.000.4634514
==================================================================
Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
Terima kasih & penghargaan sedalam-dalamnya kepada HBTLaw dan PT.Intiland yang telah dan konsisten mensponsori program kami, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)."
"Milis SEHAT didukung oleh : CBN Net Internet Access & Website.
=================================================================
Milis Sehat thanks to HANSAPLAST as sponsor for PESAT Balikpapan (May 4-5, 2013), PESAT SUA Bali (May 18-19, 2013), dan PESAT SUA Bandung in June 2013.
Hansaplast, "Sembuh Lebih Cepat, Ceria Setiap Saat"
Our biggest gratitude to HBTLaw and PT. Intiland, who have consistently sponsored our program, PESAT (Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orang Tua)."
"SEHAT mailing list is supported by CBN Net for Internet Access &Website.
Kunjungi kami di (Visit us at):
Official Web : http://milissehat.web.id/
FB : http://www.facebook.com/pages/Milissehat/131922690207238
Twitter : @milissehat <http://twitter.com/milissehat/>
==================================================================
Donasi (donation):
Rekening Yayasan Orang Tua Peduli
Bank Mandiri
Cabang Kemang Raya Jakarta
Account Number: 126.000.4634514
==================================================================