Postingan Kesehatan, Tips Kesehatan, solusi sehat, cara mengobati penyakit

MPASI Untuk Anak, Haruskah Selalu yang Bikinan Sendiri?

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan utama manusia, termasuk tentang MPASI Untuk Anak, Haruskah Selalu yang Bikinan Sendiri? yang merupakan bagian untuk menunjang kehidupan.

Jakarta, Di pasaran beredar makanan pendamping air susu ibu (MPASI) olahan yang telah difortifikasi dengan tambahan nutrisi. Benarkah MPASI fortifikasi tidak sebaik MPASI bikinan sendiri?

Dr dr Damayanti Sjarif, SpA(K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan orang tua sering mengira segala sesuatu yang alami lebih baik padahal nyatanya tak demikian. Banyak orang enggan memberikan MPASI fortifikasi karena mencurigai adanya bahan-bahan kimia yang tak baik di dalamnya.

"Mikronutrient seperti zat besi itu kan penting sekali untuk pertumbuhan otak sedangkan tidak ada di dalam sayur atau buah yang dikasihkan. Kalau masak sendiri pun jarang sekali orang tua yang ngasih daging pada usia 6-7 bulan, jarang, cuma satu kali. Oleh karena itu kenapa para ahli membuatkan MPASI yang fortified," kata dr Damayanti ketika ditemui dalam seminar yang digelar oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) bekerja sama dengan Promina di Hotel Grand Sahid, Jakarta, dan ditulis pada Minggu (13/9/2015).

Baca juga: Tambahkan Hati Ayam dan Telur agar MPASI Kaya Protein

Perumusan resep nutrisi kandungan MPASI fortifikasi ini sendiri dilakukan oleh ahli-ahli dari World Health Organization (WHO) dan digunakan untuk seluruh dunia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga melakukan kontrol pada produk-produk MPASI fortifikasi yang dijual sehingga aman konsumsi.

"Ini bukan haram. Ini justru menunjang anak-anak yang ASI sambil menunggu dia bisa makan makanan rumahan. Dia bisa dikasih makanan bikinan sendiri dua kali satu kali tapi mikronutrient yang kurang dari ASI itu terpenuhi di MPASI fortified," lanjut dr Damayanti.

Usia bayi yang ideal untuk mulai mengenal makanan padat adalah enam bulan dan MPASI sudah bisa diberikan mulai dari yang bentuknya sangat cair seperti bubur. Pada usia tersebut pertumbuhan otak bayi dikatakan oleh dr Damayanti sangat pesat sehingga apabila ada kekurangan nutrisi maka efeknya akan sangat merugikan.

"Otak enggak berkembang sempurna. Zinc (seng) itu untuk otak, iron (besi) untuk otak, protein untuk otak juga. Pertumbuhan juga enggak bagus. Makanya banyak orang Indonesia pendek karena kesalahan di situ, kesalahan di pemberian makan tidak ada proteinnya," pungkas dr Damayanti.

Baca juga: Variasikan MPASI Seperti Ini untuk Cegah Risiko Anemia pada Anak (fds/vit)


Demikian info kesehatan tentang MPASI Untuk Anak, Haruskah Selalu yang Bikinan Sendiri? bermanfaat, jangan lupa untuk share dan bagikan ke orang-orang disekitar Anda.

Like This!!!

Komentar Pembaca